Selasa, 13 Oktober 2015

Serigala Dengan Kesalahannya

Saat malam yang dingin langit terlihat cerah bintang kemintang menghiasi malam itu, disebuah bukit terdengar raungan hewan buas. Hewan buas itu adalah 2 ekor serigala mereka sedang berkelahi memperebutkan hasil buruan yakni seekor kambing gunung. Tadinya mereka berburu bersama-sama tapi setelah mereka mendapatkan seekor kambing gunung serigala-serigala itu tidak mau berbagi dengan sesamanya mereka bertengkar hebat mereka saling gigit saling hantam giginya tajam dan kuat bahkan mampu membuat luka yang sangat dalam, perkelahian mereka membuat salah satunya mati terbunuh dan serigala yang membunuh itu bingung jika ketua kawanan serigala itu tahu bahwa ada pertengkaran dan salah satu membunuh yang lain maka pembunuh itu akan dihukum.

Serigala pembunuh itu mencari cara untuk menyembunyikannya dia menyeret serigala mati itu ke tengah hutan dia mencari hutan yang sangat jauh dari kawanannya agar kesalahannya tidak diketahui oleh siapapun. Akhirnya dia sampai di hutan yang sangat gelap dia mulai mencari tempat untuk meletakan bangkai serigala mati itu sambil memperhatikan keadaan agar benar-benar tidak ada satupun yang melihat kejadian itu. Akhirnya dia menyembunyikannya di semak semak. Setelah selesai serigala itupun pergi dan mendatangi kelompoknya dengan memasang wajah tak bersalah.
Ketika semua serigala telah berkumpul dalam kawanan ketua serigala melihat dan memeriksa satu-satu kawanannya dia merasa ganjil salah satu serigala tidak muncul dia merasa heran namun hal itu tidak dihiraukannya. Hari-hari selanjutnya serigala-serigala itu berkumpul tapi salah satu serigala tidak pernah muncul dan itu serigala yang sama. Lalu ketua kawanan bertanya “Dimana serigala itu, dia tidak pernah terlihat oleh ku?” Tanya sang ketua, beberapa saat semua diam karena mereka tidak tahu dengan kejadian pertengkaran 2 serigala, namun ada salah satu serigala yang mendengar sebuah aungan dan geraman perkelahian di atas bukit “Aku mendengar raungan 2 serigala saat malam hari di atas bukit, sepertinya mereka bertengkar”. Jawab salah satu serigala “Dengan siapa dia bertengkar?” Tanya sang ketua. Namun tidak satupun dari mereka menjawab pertanyaan itu karena mereka tidak tahu kejadian itu kecuali serigala yang membunuh kawannya di atas bukit.
Serigala pembunuh itu menyeringai sepertinya kesalahannya tidak akan diketahui oleh siapapun, sang ketua memanggil salah satu serigala dan menyuruhnya untuk pergi keatas bukit saat malam dan mencari tahu apa yang sebenarnya menimpa serigala yang hilang itu. Saat petang tiba serigala itu menuju bukit ketika dia mencapai bukit tempat perkelahian itu dia mulai mengendus-ngendus bergerak kesana kemari dengan bingung. Serigala itu dibuat kaget oleh kehadiran burung hantu “Apa yang sedang kau lakukan wahai serigala?” Tanya burung hantu “Aku sedang mencari petunjuk, salah satu serigala kawanan kami hilang apa kau pernah melihat serigala bertengkar disini?” Jawab serigala dan Tanya serigala “Aku pernah melihat 2 serigala bertengkar memperebutkan seekor kambing dan salah satu serigala itu mati”. Jawab sang burung hantu. “Apa kau tahu siapa yang membunuhnya, lalu dimana dia menyimpan bangkainya?” Tanya serigala “Aku tahu serigala mana yang membunuhnya jika aku melihat wajahnya, aku tidak tahu dimana dia menyembunyikan bangkai serigala itu hanya saja aku melihatnya menyeret-nyeret ke arah hutan”. Jawab sang burung “Apa kau mau membantu kami menemukan pelaku pembunuhan itu? Aku mohon!” Pinta sang serigala “Baiklah, tapi aku minta kau cari dulu bangkainya dan bawa kemari saat malam hari di tempat ini lalu perlihatkan kepadaku semua anggota kawanan serigala itu”. Pinta sang burung.
Serigala itu kembali kekawanannya dan dia melaporkan kejadian itu kepada sang ketua, sang ketua meminta serigala itu dan dia sendiri mencari bangkai malam ini juga. Mereka berangkat ke arah hutan mereka mencari kedalam hutan yang lebat akhirnya mereka mencium bau bangkai mereka mendekat dan ternyata bau itu adalah serigala mati tergeletak disemak-semak. Lalu mereka berdua membawanya ke bukit pada saat fajar dan sang ketua lah yang menjaga bangkainya sendiri sedangkan serigala yang bersamanya memanggil seluruh kwanannya untuk berkumpul di atas bukit pada malam hari.
Malam hari tiba saat itu semua serigala berkumpul sang ketua berkata “Aku menemukan bangkai serigala ini di hutan, siapa pelakunya tunjukan dirimu?” Pinta sang ketua, tidak ada satupun yang mau menunjukan diri bahkan serigala pembunuh itu hanya diam dan takut. “Jika kau tidak mau menunjukan dirimu akan aku seret kau keluar dan memberi pertanggungjawaban atas perbuatanmu!”. tegas sang ketua. serigala pembunuh itu masih saja tidak mau keluar, akhirnya sang ketua meminta sang burung hantu untuk menunjuk pelaku pembunuhan itu dan sang burung menunjuk pelaku itu adalah serigala pembunuh yang berkelahi dengan kawannya.
Serigala pembunuh itu kaget dia sangat ketakutan padahal dia telah menyembunyikan bangkai itu dengan baik namun kesalahannya tetap saja dapat diketahui dan kini dia akan menerima hukuman dari sang ketua serigala yaitu di keluarkan dari kawanan serigala.
Pesan moral dari Cerita Rakyat Nusantara Serigala Dengan Kesalahannya adalah keserakahan hanya akan membawa malapetaka dikemudian hari. Sebaik-baiknya kamu menutupi kesalahan dengan kebohongan, suatu saat akan terungkap juga. Lebih baik jujur daripada menutupi kesalahan.
sumber:http://dongengceritarakyat.com/kumpulan-cerita-rakyat-nusantara-pendek-fabel/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar